Selasa, 20 Agustus 2013

Ketika...


Pulang.
Tentang rindu, yang bersahaja namun layaknya hutan hujan tropis nan eksotik. Klasik membentuk kenang jadi prasasti kesan tenang ke jiwa. Selalu dengan cerita, selalu mengakhiri, selalu mengawali, dan kadangpun hanya menjadi sebuah jeda.
Dan lalu…
Senyum khas itu menyungging dibibirnya, ada layar ingatan yang tergelar dengan potongan-potongan gambar halus dipejaman kedua kelopak mata sipit sipemilik. Ahh, rindu samar menjejak disana, dihati yang berwarna lembut, padahal baru saja lepas beberapa jam lirikan mereka bertemu yang menderaikan tawa dalam cerita secangkir teh hangat, ia lalu merapatkan jaketnya, dingin malam pada ketinggian sekian mulai menjelajahi tubuh menusuki tulang-belulang, padahal semalam baru saja menghalau badai yang membekukan gerak, ahh, ingatan itu mendesirkan rasa sayup seperti angin yang hanya terasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar