Pulang.
Tentang rindu, yang bersahaja namun
layaknya hutan hujan tropis nan eksotik. Klasik membentuk kenang jadi prasasti
kesan tenang ke jiwa. Selalu dengan cerita, selalu mengakhiri, selalu
mengawali, dan kadangpun hanya menjadi sebuah jeda.
Dan lalu…
Senyum khas itu menyungging dibibirnya,
ada layar ingatan yang tergelar dengan potongan-potongan gambar halus dipejaman
kedua kelopak mata sipit sipemilik. Ahh, rindu samar menjejak disana, dihati
yang berwarna lembut, padahal baru saja lepas beberapa jam lirikan mereka
bertemu yang menderaikan tawa dalam cerita secangkir teh hangat, ia lalu
merapatkan jaketnya, dingin malam pada ketinggian sekian mulai menjelajahi
tubuh menusuki tulang-belulang, padahal semalam baru saja menghalau badai yang
membekukan gerak, ahh, ingatan itu mendesirkan rasa sayup seperti angin yang
hanya terasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar